
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan perkembangan anak. Bahaya stunting di antaranya:
-
Perkembangan otakKekurangan gizi kronis yang menyebabkan stunting dapat memengaruhi perkembangan otak, sehingga mengurangi kemampuan kognitif seperti ingatan, perhatian, dan kemampuan pemecahan masalah.
-
Perkembangan fisikStunting dapat menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak seusianya.
-
KesehatanStunting dapat meningkatkan risiko obesitas dan mengidap Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, kanker, dan stroke.
-
Daya tahan tubuhStunting dapat melemahkan daya tahan tubuh sehingga anak mudah terinfeksi penyakit.
-
Prestasi belajarStunting dapat menyebabkan anak memiliki kecerdasan di bawah rata-rata sehingga prestasi belajarnya tidak bisa maksimal.
-
ProduktivitasStunting dapat menyebabkan produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal saat dewasa.
Stunting biasanya terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan hingga usia dua tahun. Untuk mencegah stunting, orang tua dapat:
- Mengonsumsi makanan dalam porsi yang cukup dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan menyusui.
- Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan.
- Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas setelah 6 bulan pertama kehidupan.
- Rutin memeriksakan kehamilan serta pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir.
- Menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

